Thursday, December 24, 2009

sedikit tentang perpisahan

Pada akhirnya perpisahan itu adalah fase yang memang harus di pijak bukan untuk disesali

Belum lama ini kantor gw ngadain farewell party untuk direktur kita selama 2 hari di puncak,acara yang di mulai dengan seru-seruan,tertawa ditutup dengan air mata sedih perpisahaan.Beliau kurang lebih 6 tahun memimpin di kantor kita,dengan cara kepemimpinan yang unik beliau memimpin kita dengan caranya. Ada pengalaman2 yang agak nyentrik menurut gw. Pernah satu hari beliau teriak di poli dari ujung ke ujung “irmaaaaaaaaaaa..!!!! barangnya mana?????” semua orang yang sedang duduk kursi-kursi lorong poli otomatis mengarahkan matanya ke gw..!!! secara di ujung itu Cuma ada gw. Yang akan selalu kita inget adalah Beliau yang sering banget bilang “Busyet” yes Beliau bilang busyet…seperti “Busyet dah irmaaa” “Busyet dah itu siapa??” “Busyet dah itu kenapa bisa begitu??” yah kaya gitu deh.. ada lagi setiap kali di pidato atau kasih kata sambutan kata-kata yang ga pernah ketinggalan adalah “Tak ada gading yang tak retak”. Pasti bakalan kangen banget kita semua ke Beliau.

that’s life dude, segala sesuatu yang hadir ke kehidupan ini seperti koin yang memiliki dua sisi,menempel, tak bisa dipisahkan dan saling melengkapi. Perpisahan, mungkin salah satu keadaan yang sebisa mungkin untuk dihindari. Namun pada akhirnya perpisahan adalah fase yang harus di pijak bukan untuk disesali. Layaknya sebuah pertemuan yang menjadi kunci pembuka waktu kebersamaan,ia menghadirkan kisah yang kelak akan menjadi cerita kehidupan bernama kenangan. Seperti halnya rasa memiliki maka konsekuensinya kita siap kehilangan,begitu juga dengan perpisahan jika kita bersuka cita atas sebuah pertemuan maka kita harus menerima keadaan yang disebut dengan perpisahan (yah walaupun agak sulit :D)

Seperti orang lain, gw pun pernah mengalami perpisahan. Sedih??? Jawabannya pasti iya. Berawal dengan sebuah pertemuan unik, selalu hadir dalam sebuah kebersamaan dan berakhir dengan perpisahan.

Tak ada yang salah antara gw,dia ataupun mereka. Tak ada ucapan selamat tinggal dan kata maaf yang perlu diucapkan. Kita menerima keadaan bahwa Kita semua hanya pindah ke cerita yang lain.

Hanya saja yang membuat gw merasa kehilangan adalah kita tidak lagi berada dan berjalan dalam plot yang sama. Kita sudah tidak lagi berada dalam satu cerita.

Tidak ada yang perlu berubah, selain mengingat semuanya sebagai sebuah cerita yang selalu gw kenang. Ya, kenangan yang akan selalu tersimpan rapi dalam cawan suci bernama “hati”

Gw selalu berusaha memberitahu hati,jangan merasa terlalu bersedih untuk sebuah perpisahan, karena setelah ini akan ada pertemuan-pertemuan lain yang lebih indah yang sudah di atur oleh Nya untuk kita. Semuanya berproses di dalam aliran kehidupan ini. Hidup punya masa kadaluarsa,begitu juga dengan sebuah hubungan,secara sederhana dan alamiah alasan “karena memang sudah waktunya” terkadang lebih baik daripada harus menciptakan 1001 alasan yang membuat kita merasa bersedih. Jika memang harus berpisah ya ikhlaskan saja (hhhhmmmm sulit banget rasanya :D) dengan mengambil hikmah bahwa orang-orang yang keluar masuk dalam kehidupan gw adalah karena dan dengan maksud tertentu yang di utus oleh Nya. Bukankah setiap makhluk yang diciptakan Allah itu punya peranan masing-masing???. Allah punya maksud yang sangat baik dengan mempertemukan kita dengan orang-orang yang masuk ke kehidupan kita,dan dengan maksud yang sangat baik pula Dia mengganti dengan yang lainnya.

“Everyhting happen for very good reason”

Dan dalam sebuah perpisahan itu ada hal2 indah yang bisa di petik : Kebersamaan, Pembelajaran, Kenangan dan Pertemuan kembali.

So prepare ur self for the next journey of ur life,to see new people,new experiences, and new strories of course…….

Cheersss :D


1 cerita:

Tjatatanpelangi said...

OMG....! **back to busyeeet memmories

Post a Comment