Friday, April 9, 2010

secawan senja dalam cangkir kopiku

Secangkir kopi kembali menemaniku sore ini. Awan yang mengirimkan gerimisnya membawa kembali selintas kenangan yang ku sempat curi simpan. Gerimis itu selalu lucu. Kata-kata itu yang pernah kamu tanamkan dihariku. Ternyata aku merindukanmu. Menikmati jingganya senja sehabis hujan. Menciumi aroma tanah saat air langit mengirimkan pesan rindunya pada bumi. Mengakrabi malam dengan segudang cerita hari yang siap untuk dibagi. Kini…
Aku mulai terbata mengeja kata. Kata tentang kita. Mungkin itu yang kata yang tepat. Tapi senyum itu kembali hadir. Bukan,bukan karenamu lagi tapi karena aku belajar untuk semakin dan lebih mencintaiNya. Dia yang selalu ada dan tak pernah meninggalkanku. Yang selalu mendengar setiap kata yang ku adukan kepadaNya. Terimakasih untuk semua hal indah yang pernah kau beri. Terimakasih untuk pernah mengajarkan aku arti keberanian. Terimakasih untuk pernah berbagi cerita hari dan cerita hati. Satu saat jika kau menikmati hujan atau jingganya senja percayalah bahwa akupun sedang menikmatinya. Lain waktu saat semuanya kembali bersahabat akan ku ceritakan pada mu tentang hujan dan jingganya senja yang ku nikmati dan mungkin jika rindumu masih tersisa serahkan kepada Sang Pemilik Waktu karena Dia yang Maha Tau kemana semuanya akan berlabuh