Sungguh tak pernah terpikir olehku bertemu denganmu lagi setelah 2 tahun lalu kita memutuskan untuk mengambil jalan masing-masing. Hujan sore itu seakan isyarat semesta untuk mempertemukan kita lagi. Ya,hujan yang selalu membawamu menemuiku kala itu. Aku berlari menuju shelter busway yang pernah jadi tempat pertemuan kita dan kamu ada di sana pun telah basah oleh hujan. Sejenak ku tertegun,entahlah…kamu tersenyum,senyum yang sama yang pernah menemaniku dulu. Obrolan singkat sore itu,membuatku semacam…jatuh cinta untuk kedua kalinya padamu. Kamu tidak berubah, suka sekali bercerita,tertawa dan selalu penuh perhatian. Hanya saja kulitmu terlihat lebih gelap sekarang. Apa bosmu sering memintamu untuk keluar kantor? Ah,kamu tahu? Aku sungguh tak peduli bajuku yang basah ataupun dingin yang ku rasakan. Aku sibuk merekam kembali wajahmu,senyummu,tingkah lakumu dan harum parfum yang pernah lekat terekam di indera penciumanku. Hangat sekali rasa ini.
Ternyata kita berdua baik-baik saja sekarang. Dan kamu tahu? Untuk sejenak aku berharap bahwa sore ini tak cepat berlalu atau bus transJakarta tidak cepat datang. Ah,biarlah engkau nyata kembali di hadapanku sesaat saja sore ini. Dan aku tahu pasti bahwa kau merasakan hal yang sama ^_^. Menyenangkan sekali. Baiklah, konspirasi indah semesta sore itu memang harus diakhiri dan maaf jika aku yang harus mengakhirinya. Semoga kelak Tuhan akan berbaik hati mempertemukan kita lagi di dalam sebuah ketidaksengajaan yang menyenangkan seperti sore itu.
Hey,kamu yang bertemu denganku di Shelter busway sore itu terima kasih (lagi) untuk satu lagi keceriaan yang hadir karenamu.
NB : Aku suka kemeja birumu sore itu.
2 cerita:
Wah meleleh saya baca tulisan ini #tariktissue
siapin lebih banyak tisu buat opa :D
Post a Comment